TENTANG MENGUTUK ORANG MUSLIM
(Dipetik dari Al-Kabair karya Syamsuddin Adz-Dzahabi, terjemahan M. Ladzi Safrony, BA ke dalam buku 75 Dosa Besar terbitan Media Idaman, Surabaya)
Yang dimaksudkan dengan mengutuk ialah mendoakan orang lain agar mendapat kecelakaan. Mengutuk ini adalah satu perbuatan yang terlarang kita lakukan sesama muslim. Sebagaimana yang ditegaskan oleh Rasulullah SAW. di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud: (artinya) " Mencaci orang Islam itu termasuk fasik dan membunuhnya termasuk kafir."
Rasulullah SAW. bersabda: (artinya) "Mengutuk seorang mukmin itu seperti membunuhnya." [HR Jamaah selain Ibnu Majah, hadis riwayat Tsabit bin Adl-Dlahak]
Nabi SAW. bersabda: (artinya) " Sesungguhnya seorang hamba bila melaknat seseorang
nescaya laknat itu akan naik ke langit kemudian menutup pintu pintu langit di bawahnya, lalu turun ke bumi menutup pintu pintu yang lain, kemudian mengambil tangan kanan di tangan kirinya, apabila tidak memenuhi sasarannya, ia kembali kepada
orang yang dilaknat dan jika tidak bisa ia akan kembali kepada orang yang melaknatnya." [ HR Abu Daud]
Rasulullah SAW. bersabda:(artinya) " Tidaklah para pelaknat itu dapat jadi penolong dan saksi di hari kiamat." [ HR Muslim dan Abu Daud]
Rasulullah SAW. bersabda: (artinya) " Tidak patut seorang teman baik, mengutuk (temannya)" [HR Muslim dari Abu Hurairah]
Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW. bersabda: (artinya) " Seorang mukmin bukanlah orang yang suka mencerca, bukan yang suka menjuluki, bukan yang suka berbuat keji, dan bukan juga orang yang suka bercakap keji."
Dari hadis hadis tersebut di atas telah diterangkan bahawa mengutuk orang mukmin itu termasuk perbuatan yang berdosa, kerana kutukan dan laknat itu menjadi hak dan wewenang ALLAH SWT sahaja, dalam menghukum setiap hambanya. Sehingga kita dilarang mengutuk kerana kegunaan kutukan itu mengharapkan supaya ALLAH SWT. mencabut semua ni'mat yang telah diberikan kepada hamba tersebut baik ni'mat zahir maupun ni'mat batin, supaya dia (orang yang dilaknat) tidak memperoleh ni'mat dan anugerahNya. Oleh kerana itu Rasulullah SAW. melarang perbuatan itu, bahkan menganjurkan sebaliknya iaitu supaya saling mendoakan sesama muslim agar mendapat ni'mat dan kurnia dari ALLAH SWT.
(Dipetik dari Al-Kabair karya Syamsuddin Adz-Dzahabi, terjemahan M. Ladzi Safrony, BA ke dalam buku 75 Dosa Besar terbitan Media Idaman, Surabaya)
Yang dimaksudkan dengan mengutuk ialah mendoakan orang lain agar mendapat kecelakaan. Mengutuk ini adalah satu perbuatan yang terlarang kita lakukan sesama muslim. Sebagaimana yang ditegaskan oleh Rasulullah SAW. di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud: (artinya) " Mencaci orang Islam itu termasuk fasik dan membunuhnya termasuk kafir."
Rasulullah SAW. bersabda: (artinya) "Mengutuk seorang mukmin itu seperti membunuhnya." [HR Jamaah selain Ibnu Majah, hadis riwayat Tsabit bin Adl-Dlahak]
Nabi SAW. bersabda: (artinya) " Sesungguhnya seorang hamba bila melaknat seseorang
nescaya laknat itu akan naik ke langit kemudian menutup pintu pintu langit di bawahnya, lalu turun ke bumi menutup pintu pintu yang lain, kemudian mengambil tangan kanan di tangan kirinya, apabila tidak memenuhi sasarannya, ia kembali kepada
orang yang dilaknat dan jika tidak bisa ia akan kembali kepada orang yang melaknatnya." [ HR Abu Daud]
Rasulullah SAW. bersabda:(artinya) " Tidaklah para pelaknat itu dapat jadi penolong dan saksi di hari kiamat." [ HR Muslim dan Abu Daud]
Rasulullah SAW. bersabda: (artinya) " Tidak patut seorang teman baik, mengutuk (temannya)" [HR Muslim dari Abu Hurairah]
Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW. bersabda: (artinya) " Seorang mukmin bukanlah orang yang suka mencerca, bukan yang suka menjuluki, bukan yang suka berbuat keji, dan bukan juga orang yang suka bercakap keji."
Dari hadis hadis tersebut di atas telah diterangkan bahawa mengutuk orang mukmin itu termasuk perbuatan yang berdosa, kerana kutukan dan laknat itu menjadi hak dan wewenang ALLAH SWT sahaja, dalam menghukum setiap hambanya. Sehingga kita dilarang mengutuk kerana kegunaan kutukan itu mengharapkan supaya ALLAH SWT. mencabut semua ni'mat yang telah diberikan kepada hamba tersebut baik ni'mat zahir maupun ni'mat batin, supaya dia (orang yang dilaknat) tidak memperoleh ni'mat dan anugerahNya. Oleh kerana itu Rasulullah SAW. melarang perbuatan itu, bahkan menganjurkan sebaliknya iaitu supaya saling mendoakan sesama muslim agar mendapat ni'mat dan kurnia dari ALLAH SWT.
No comments:
Post a Comment